Keberadaan perempuan hingga kini menyisakan beraneka ragam tatapan. Keterpurukan perempuan dalam belitan kekeran laki-laki seolah telah "menyungsum" lewat "mata elang" budaya, tradisi dan tafsir keagamaan. tapi Al Qur'an justru mengangkat derajad perempuan lewat tatapan pada amaliah, bukan jasmaniah.
Al Qur'an secara jelas dan tegas menyampaikan berbagai tipe perempuan, pastinya bukan tertuju pada kecantikan melainkan pada amaliah atau prilakunya. Secara ektsistensial perempuan ditandaskan oleh Al Qur'an memiliki independensi terhadap laki-laki. Perempuan diperintahkan menentang suaminya, bila suaminya melakukan ke dholiman, sebaliknya bila menentang suaminya yang memperjuangkan kebenaran betapapun tinggi kedudukan suaminya dihadapan Allah, suaminya tidaklah dapat membantunya.
Al Qur'an tidak pernah memperlakukan perempuan secara diskriminatif. Al Qur'an memberikan identitas dan nilai-nilai ideal yanmg harus dianut oleh perempuan mukminat.
Benar apa kata Roger Geraudy seorang intelktual Prancis yang tadinya atheis dan penganut Marxisme kemudian beralih memeluk islam, "tidak ada satupun dalam Al Qur'an yang dapat dijadikan sebagai pembenar praktik aparthied terhadap kaum perempuan, yang sekarang ini tengah merajalela di berbagai negara muslim. Diskriminasi ini muncul dari tradisi timur dekat tertentu dan yang pasti bukan dari islam.
Bersambung inggih.............. xixixixixi, Den Bagoes lg pucing,
Al Qur'an secara jelas dan tegas menyampaikan berbagai tipe perempuan, pastinya bukan tertuju pada kecantikan melainkan pada amaliah atau prilakunya. Secara ektsistensial perempuan ditandaskan oleh Al Qur'an memiliki independensi terhadap laki-laki. Perempuan diperintahkan menentang suaminya, bila suaminya melakukan ke dholiman, sebaliknya bila menentang suaminya yang memperjuangkan kebenaran betapapun tinggi kedudukan suaminya dihadapan Allah, suaminya tidaklah dapat membantunya.
Al Qur'an tidak pernah memperlakukan perempuan secara diskriminatif. Al Qur'an memberikan identitas dan nilai-nilai ideal yanmg harus dianut oleh perempuan mukminat.
Benar apa kata Roger Geraudy seorang intelktual Prancis yang tadinya atheis dan penganut Marxisme kemudian beralih memeluk islam, "tidak ada satupun dalam Al Qur'an yang dapat dijadikan sebagai pembenar praktik aparthied terhadap kaum perempuan, yang sekarang ini tengah merajalela di berbagai negara muslim. Diskriminasi ini muncul dari tradisi timur dekat tertentu dan yang pasti bukan dari islam.
Bersambung inggih.............. xixixixixi, Den Bagoes lg pucing,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
David Khoirul mengatakan...
Perempuan memang makhluk yang sangat indah. Saya setuju!
24 Mei 2009 pukul 20.28